Kamis, 29 Desember 2016

Suna no Tou (Tower of Sand)

Hey ho!
Akhirnya bisa posting review J-Drama lagi, setelah beberapa bulan kemaren sempet kabur vakum dan tidak diketahui rimbanya.
*abis bertapa kayaknya ini mah*

Drama yang pengen dibahas kali ini memiliki genre suspense dan human drama, yang di Jepang sana masih anget karena baru dua minggu yang lalu menayangkan episode terakhirnya.
Seperti yang sering akik bilang, review ini bertebaran SPOILER bahkan sampai akhir episode-nya, jadi risiko ditanggung sendiri ya #HALAH.

Suna no Tou memiliki arti harafiah yaitu Tower of Mansion.
Itutuh, mansion mewah hingga puluhan lantai menjulang, dengan tingkat sosial yang tinggi setinggi gedungnya, dengan fasilitas yang mumpuni dan tentunya dengan harga yang selangit pula.
Semakin tinggi lantai tempat mansion yang kita punya, maka semakin mahal pula harganya, yang tentunya gengsi pun makin tinggi donk, secara cuma orang berduit yang mungkin cebok pun pake duit lembaran, yang bisa beli mansion di lantai paling atas.



Cerita dibuka dengan scene sebuah kasus penculikan dan pembunuhan seorang anak, yang saat itu sedang ramai dibicarakan.
Anak-anak yang diculik kebanyakan karena terpisah atau kurangnya pengawasan dari orang tua.
Disini sang pelaku selalu meninggalkan petunjuk yang sama, yaitu Carnation Flower (bunga anyelir) berwarna kuning di setiap TKP dan menyebut dirinya sebagai Hameln.
Gara-gara itulah kasus ini disebut sebagai Kasus Hameln.
FYI, Hameln adalah sebuah cerita legend yang terkenal dengan tiupan serulingnya yang membuat anak-anak dan orang sekitar terbius mendengarnya sehingga membuat mereka mengikuti Hameln.

Cerita beralih pada satu keluarga sederhana yang terdiri atas Ibu, ayah, dan dua orang anak. Sang Ibu yang bernama Takano Aki (diperankan oleh Kanno Miho) memiliki dua orang anak yaitu si sulung cowok yang sudah SMA bernama Takano Kazuki (diperankan oleh Sano Hayato) - biasa dipanggil 'oniichan' (brother) dan seorang anak perempuan yang masih TK bernama Takano Sora (diperankan oleh Inagaki Kurumi), adalah seorang ibu rumah tangga biasa yang sangat menyayangi kedua anak dan suaminya, serta hidup sederhana.

[Takano's family]


Keluarga Takano sejak dulu memiliki impian untuk bisa tinggal di Tower Mansion dengan pertimbangan fasilitas yang baik, terutama dari segi keamanan.
Meskipun harganya mahal dan cicilannya bikin mencekik, tapi demi kehidupan yang lebih baik serta untuk masa depan anak-anaknya, suami-istri Takano pun berjuang demi bisa tinggal di Tower Mansion.

Rasa suka cita akhirnya bisa tinggal di mansion mewah nampaknya harus dikubur dalam-dalam oleh Aki, karena gambaran hidup bahagia di Tower Mansion tidak sesuai dengan bayangannya.
Setelah berkenalan dengan beberapa orang tetangga sekaligus emak-emak dari temen anaknya, Aki menyadari kalau status sosial amat sangat berpengaruh di sini.
Orang yang tinggal di lantai bawah akan dipandang rendah oleh orang yang tinggal di lantai atas, begitu juga sebaliknya, orang yang tinggal di lantai atas amat sangat dipuja dan dielu-elukan, bahkan cenderung sombong.

Aki pun tidak ambil pusing dengan semua itu, ia hanya ingin tinggal di Tower Mansion dengan tenang bersama keluarganya.

[Takano Aki]


Suatu hari, Aki melihat berita di televisi yang lagi-lagi menyiarkan kasus Hameln.
Aki yang melihat berita tersebut hanya berkomentar, "Wah, serem ya" sambil lalu dan tidak begitu memperhatikan.

Untuk mengakrabkan diri dengan tetangga barunya di Tower Mansion, Aki kerap kali mengikuti acara kumpul-kumpul dengan tetangga. Mulai dari makan siang bareng dengan biaya sekali makan 5000 yen yang langsung bikin Aki mual dan pengen cepet-cepet pulang, arisan berondong alias mendatangkan cowok muda nan ketjeh untuk menghibur emak-emak, sampai mengenalkan kegiatan klub di luar sekolah.

Aki diperkenalkan sebuah klub atletik yang biasa diikuti anak-anak untuk mengisi waktu luangnya.
Rekomendasi dari para tetangganya, klub atletik anak ini punya coach yang ganteng dan imut, makanya para emak-emak berbondong-bondong memasukkan anaknya kesini, supaya bisa sekalian ngecengin si coach yang unyu ini.
*teuteuup ya, emak-emak ini incerannya berondong cyiin!*

Karena Sora-chan nampak berminat mengikuti klub atletik, maka Aki pun mendaftarkan anak bungsunya untuk ikut klub, tentunya nggak seperti emak-emak lainnya, tujuan Aki murni hanya untuk mendaftarkan Sora, bukan buat ngecengin berondong.
#YAKALIAJA

Ketika mengantar Sora ke klub atletik, rupanya coach yang jadi inceran emak-emak itu adalah teman masa kecil Aki sekaligus tetangganya dulu yang usianya terpaut beberapa tahun di bawah Aki.
Coach ganteng bernama Ubukata Kouhei (diperankan oleh Iwata Takanori) ini ternyata mengenali Aki. Tapi ketika mencoba menyapa Aki, yang disapa malah pura-pura nggak kenal.
*issh, si mbak nya kok judes sih*
*kapan lagi ada cowok ganteng nyapa lhoo mbake*


[Ubukata Kouhei]


Kouhei yang kebingungan karena ditinggal Aki yang pura-pura nggak kenal pun hanya bisa terpana.
"Kurang ganteng apa ya gue, kok Aki sampe segitunya nggak mau ngeliat muka gue...."
*nggak! nggak! ini nggak ada di skenario~! cuman khayalan gue aja. haha*

Alasan kenapa Aki nyuekin Kouhei adalah karena ia sebetulnya ingin melupakan masa lalu dan hidup dengan tenang di kehidupan barunya. Itulah mengapa, dia juga nggak mau terlibat dengan orang-orang yang pernah mengisi masa kecilnya, termasuk Kouhei.

Imbasnya, Aki melarang Sora untuk ikut klub atletik tempat Kouhei bekerja, yang otomatis bikin Sora-chan nangis meraung-raung di rumah.
"Pokonya aku tetep pengen klub atletik! Huaaaa!"
"Pokonya aku tetep pengen sama coach ganteng yang tadi! Huaaa!"
*Iya, yang terakhir itu SAYA, pemirsa*


[Kalo coach-nya kayak begini, sapa yang nolak cobaa?!]


Meskipun tetangga di sekitar Aki pada rese dan mementingkan status sosial, rupanya ada satu orang tetangga yang baik banget sama Aki dan tinggal tepat 1 lantai di atas rumah Aki.
Dia adalah Sasaki Yumiko (diperankan oleh Matsushima Nanako), seorang wanita cantik, anggun, kalem, perfect, tapi memiliki sisi misterius yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata #uhuk.
Yumiko ini ngakunya tinggal sendiri karena sang suami lagi dinas ke Amerika. Untuk mengisi waktu luangnya, si Ibu cantik ini berprofesi sebagai flower arrangement.

[Sasaki Yumiko]


Sebagai tanda perkenalan, Yumiko memberikan rangkaian bunga yang ketjeh banget dan Aki dengan senang hati menyimpannya di rumah sebagai hiasan.

Suatu hari, Aki yang sedang jalan-jalan dengan Sora tidak sengaja melihat tetangganya yang bernama Ayaka Ono lagi berduaan dengan seorang cowok.
Ayaka ini udah punya suami, tapi cowok yang dilihat Aki jelas-jelas bukan suaminya, mana lebih muda pulak.
*yaowloooh, emak-emak di drama ini pada haus berondong ya!*
*minta satu donk*  #Eh

Pada awalnya Aki bermaksud untuk pura-pura nggak ngeliat, toh bukan urusan gue juga, pikir Aki. Tapi siyalnya, Sora yang polos dan ngelihat mama temennya lewat di depan dia, langsung manggil, "Eh, ada tante Ayaka!".
Spontan donk langsung akward banget antara Aki dan Ayaka.
Aki pun bilang nggak ngeliat apa-apa dan memasang muka "Gue nggak peduli yey, serah lo deh mbake."
Merasa rahasianya diketahui orang lain, dan takut tersebar luas, Ayaka sambil setengah mengancam pada Aki bilang kalau kita ini TEMEN dan sesama temen harusnya tau kudu gimana.

Iya mbake, sesama temen itu kudu ngingetin kalo temen kita berbuat salah.
Bukannya ngancem-____-

Tanpa sepengetahun Aki, rupanya ada yang memotret Ayaka waktu lagi bermesraan sama berondong, bahkan disebarkan ke grup chat tetangga-tetangganya.
Karena waktu itu yang ngeliat cuma Aki, Ayaka langsung menuduh Aki donk, padahal yang dituduh jelas-jelas nggak tau apa-apa.

Gara-gara itu, Ayaka pun jadi dijauhi oleh tetangga-tetangganya.
Apalagi dia hanya tinggal di lantai 2, yang notabene-nya lantai bawah = rumah murah = miskin.
Prinsip tetangga di Tower Mansion adalah kalo si Ibu/Bapaknya dimusuhi dan di bully oleh tetangganya, maka imbas itu bakalan kebawa buat si anak juga.
Anaknya bakal dijauhin sama anak lain dan nggak punya temen.

Serem amat human realtionship kayak gini.
Mending ane tinggal di hutan aja, nggak perlu dikelilingi tetangga rese, paling disamperin sama orang utan doank ;D

Disisi lain, Yumiko mencoba menghibur Aki yang terpukul dengan peristiwa dan tuduhan Ayaka yang ketahuan selingkuh. Yumiko mengundang Aki ke rumahnya buat sesi curcol.

Jika kita summary-kan, cerita dalam drama ini bergulir dengan tiga point penting, yaitu
1. Kehidupan bertetangga di Tower Mansion yang complicated dan saling menjatuhkan,
2. Hubungan internal keluarga Aki yang ternyata nggak sesederhana yang dibayangkan,
3. Kasus penculikan dan pembunuhan anak-anak yang dilakukan oleh Hameln.

Meski awalnya Aki menolak dan pura-pura nggak kenal sama Kouhei, tapi lambat laun Aki mau memaafkan masa lalunya, apalagi ketika Kouhei banyak membantu dan mensupport Aki.
*tuh kaan, sapa yang bisa nolak sama akang ganteng ini coba!*
*si mbak suka jual mahal deh ih*
Suatu hari kedua anak Aki, Kazuki dan Sora memberinya hadiah kejutan yang diselipkan diam-diam di tas Aki, tapi siyalnya hadiah itu malah jatuh ke sungai.
Akibatnya, Kazuki yang menyadari kalau Aki menghilangkan hadiah dari dia dan adiknya, cowok unyu ini langsung manyun dan ngambek sama Aki.

Karena tidak ingin mengecewakan anak-anaknya, Aki akhirnya nekat mencari hadiah yang jatuh dan basah-basahan di sungai.
Kebetulan saat itu Kouhei lewat dan membantu Aki.
Dari awal Kouhei udah nyadar kalau Aki lagi banyak masalah, makanya dia bersikap judes waktu kemaren ketemu.
Setelah dibantu Kouhei dan hadiah yang dicari pun ketemu, Aki mulai lebih ramah pada Kouhei.


Kalo dilihat dari sikap Kouhei, siapapun pasti ngeh lah ya, si Akang ini jatuh cintrong sama Aki.
Sayangnya, karena Aki udah nikah duluan sama orang lain, jadinya Kouhei pun kudu mengubur dalam-dalam perasaannya.
Kouhei bukan tipe yang malu malu kucing jinak-jinak merpati dalam mengungkapkan perasaannya, dia secara terang-terangan bilang kalau dia memang suka Aki, tapi hanya sampai disitu karena dia tahu nggak bakalan ada celah untuknya di hati Aki.
*ecieee, melow juga si Akang*

Suatu hari, seorang tetangga Aki yang terkenal paling tajir dan tinggal di lantai mansion paling atas, yaitu Nyonya Hiroko Aso, yang ternyata ngebet banget sama Kouhei ampe nempel-nempel mulu *jangan nempel mulu donk tante!* *belom pernah digorok ama gue ya*, tiba-tiba nanya apakah dia punya cewek atau seenggaknya gebetan gicuu.
Dengan nyantey Kouhei menjawab,
"Ada. Dia seorang kakak yang cantik yang dulunya tetanggaku."
JLEB!
Patah hati deh ya si tante ini
*lalu nangis di pinggir jembatan layang*
*karena nangis di pancuran udah terlalu ekstrim*

Eeeh, lagi patah hati begitu, si tante mergokin Aki dan Kouhei lagi ngobrol dengan ceria dan nampak bahagia.
Kebayang donk gimana perasaan dia, kalo berondong gebetannya ternyata suka sama orang lain, dan orang itu ternyata tetangganya sendiri yang cuma seorang ibu rumah tangga sederhana malah cenderung cupu, nggak kaya, apalagi sosialita kayak si tante.
Padahal Aki pernah ditanya apakah dia kenal sama Kouhei atau nggak, dan Aki menjawab tidak.
Kenyataannya, mereka terlihat akrab.

Ketzel karena merasa dibohongi, si tante Hiroko mengumumkan pada semua tetangga saat acara makan-makan di rumah Aki, kalo Aki adalah pembohong, bahkan di depan kedua anak Aki.
Masih belum cukup nge-bully Aki, Hiroko mengacaukan acara makan-makan dengan membuang semua makananan yang dimasak Aki dan menyuruhnya membersihkannya, kayak lagi nyuruh ke pembokat.

Selidik punya selidik, ternyata ada yang ngasih informasi soal kedekatan Aki dan Kouhei, dan hubungan mereka sebagai teman masa kecil.
Dan orang itu adalah
JENG! JENG!
*drum roll pleaseee!*
*buruan ah! lama amaat!*
Dia adalah Sasaki Yumiko.
Yaitu tetangga baik hati yang selalu membantu Aki, tapi ternyata adalah orang dibalik semua itu.
Nggak cuma itu, kasus foto selingkuh yang membuat Aki dibenci tetangganya pun adalah perbuatan Yumiko.
Kenapa Yumiko tega sih? Ternyata Yumiko merasa dibohongin juga sama Aki, waktu dia nanya soal Kouhei, yang dijawab Aki cuma pelatih klub atletik-nya Sora.
Padahal mah bukan cuma sekadar itu kan ya^^

"Tukang bohong harus diberi hukuman."
Itulah kata-kata Yumiko untuk Aki.

Sayangnya, saat itu Aki belum tahu kalau dalang di balik semua itu adalah Yumiko.
Pokonya si Yumiko ini serem banget deh.
Yang paling bikin serem adalah ternyata di rumahnya dia memasang banyak monitor yang tersambung langsung dengan seluruh rumah tetangganya. Dengan kata lain, Yumiko bisa mendengar dan melihat apa yang sedang terjadi di dalam rumah tetangganya. Mulai dari pertengkaran suami-istri, masalah anak-anak mereka, skandal, dan pembicaraan rahasia lainnya.
Tentunya rumah Aki pun tidak luput dari Yumiko.

Alat penyadap yang ada di setiap rumah tetangganya itu rupanya dipasang Yumiko di dalam rangkaian bunga yang dia kasih. Dan siyalnya, setiap tetangga menerima bunga yang disimpen di ruang tamu. Jadinya, Yumiko bisa memantau mereka setiap saat.
*emang kurang kerjaan Ibu satu ini ya*

Btw, alat penyadapnya minta satu donk mbake.
Buat disimpen di rumahnya Kouhei.
#TernyataTukangNgintipJuga

Well, kita tinggalkan Yumiko yang lagi asik ngintip tetangga-tetangganya.
Di lain pihak, kasus Hameln ternyata makin parah dan bikin banyak orang tua jadi khawatir dengan anak-anaknya.
Hasil penyelidikan terbaru menunjukkan bahwa ada satu anak cowok yang diculik dan ternyata dia korban bully. Parahnya lagi, kedua orang tuanya sama sekali nggak nyadar kalo anaknya di bully.
Pesan terakhir yang ditulis si anak menunjukkan kalo dia mau pergi mencari pertolongan, dan yang dia datangi tak lain dan tak bukan adalah si pelaku penculikan yaitu Hameln.

Selain itu, ada satu lagi anak perempuan yang menjadi korban penculikan.
Dari rekaman CCTV apartemen tempat tinggalnya, diketahui kalau si anak membukakan pintu rumah dengan inisiatif sendiri, lalu berjalan keluar apartemen sambil membawa bola seolah mau main sama temennya.
Kesimpulan yang bisa diambil dari dua kasus ini adalah bahwa anak-anak itu pergi atas kemauannya sendiri, bukan paksaan si penculik.
Itu artinya, si penculik adalah seorang yang akrab dengan anak-anak sehingga mampu membujuk mereka mengikutinya tanpa paksaan.
Persis seperti Hameln dalam cerita.

Ketika polisi sibuk mengusut kasus Hameln, kondisi keluarga Aki rupanya sedang di ujung tanduk.
Saat itu sedang marak foto-foto yang memperlihatkan "kekejaman" antara ibu dan anak. Misalnya foto ibu yang lagi marahin anaknya, atau memukul dan mencubit anaknya, pokonya kesian banget deh ngeliatnya. Foto-foto ini pun beredar dan sampai ke Tower Mansion tempat Aki tinggal.

Suatu hari, seorang cewek teman sekelas Kazuki (diperankan oleh Sano Hayato - anak tertua Aki, kalo kalian lupa^^) menemukan Kazuki berjalan ke arah yang berlawanan dengan arah sekolah.

[Kazuki "oniichan"]


Entah karena penasaran atau memang si cewek ini kesengsem sama onii-chan unyu satu ini, teman Kazuki pun membuntutinya.
Terlihat Kazuki sedang memotret sesuatu di ujung jalan, dan bikin si cewek makin penasaran.
Sayangnya, di tengah jalan si cewek kepergok Kazuki dan diomelin habis-habisan karena membuntuti dia.
Tanpa membuang waktu, si cewek merebut kamera yang ada di tangan Kazuki dan berusaha melihat apa yang tadi dipotret Kazuki.
Untungnya, Kazuki masih sempat merebut kameranya kembali sebelum si cewek melihat isi foto.

Harusnya BEGITU!
Ketika Kazuki sampai di rumah dan mau ngecek kameranya, dia sadar kalau memory card-nya nggak ada di dalam kamera. Dan satu-satunya pelaku yang bisa diprediksi, ya si cewek tadi.
Rupanya di saat yang sama, si cewek teman sekelas Kazuki (yang ternyata tetanggaan juga di Tower Mansion) lagi ngeliat isi memory card kamera Kazuki.
Disitu terungkap bahwa pelaku yang selama ini menyebarkan foto-foto "Ibu yang menyiksa anaknya" adalah perbuatan Kazuki.

Belum cukup disitu, si cewek menyebarkan dan menempelkan semua foto hasil jepretan Kazuki di lobi mansion, yang otomatis bisa dilihat semua tetangga.
Dan nggak lupa mencantumkan bahwa itu perbuatan Takano Kazuki.
*ini cewek stress atau apa yak? gegara nggak di notice ama gebetan, jadinya gelo kayak gini*
*eeh, kok malah si mbaknya yang sewot*

Gara-gara itu, semua tetangga menjauhi Aki dan keluarganya.
Bahkan Kazuki sampai dikejar polisi, karena mereka mengira Kazuki terlibat dengan kasus Hameln.
Soalnya pola-nya sama sih, Hameln menculik anak-anak yang nggak diperhatikan orang tuanya dan jepretan Kazuki semuanya tentang hal yang sama.

Meski sempet bikin geger dan kejar-kejaran sama polisi (yang tentunya bikin emaknya khawatir setengah mati), namun Kazuki terbukti hanya memotret saja, dia tidak ada hubungannya dengan kasus Hameln, dan pada akhirnya lepas dari tuduhan.
*yakali wajah imut gitu tukang nyulik bocah, mana tegaaaa*


[Yakin wajah unyu oniichan -Kazuki- yang begini tega nyulik anak kecil? YAKIN?!!]


Masih belum cukup kasus foto, Aki juga pernah menemukan tulisan "BUNUH", "MATI" di dalam laptop Kazuki. Tapi anehnya, di akhir tulisan yang Kazuki ketik, dia menuliskan "TOLONG".
Nampaknya ada yang nggak beres nih sama Kazuki.

Setelah kasus foto Kazuki selesai, misteri yang lain pun sedikit demi sedikit terungkap.
Ternyata Aki bukanlah ibu kandung Kazuki.
Waktu usia Kazuki dua tahun, dia dibawa oleh ayahnya (yang sekarang jadi suami Aki). Lalu, mereka menikah dan Aki pun bertekad mengurus Kazuki seperti anak kandungnya sendiri.
Istri pertama dari suami Aki dikabarkan meninggal.

Sebetulnya udah lama sih Aki pengen bilang sama Kazuki, tapi dia belum punya keberanian.
Dia khawatir, kalau Kazuki tahu dia bukan ibu kandungnya, perlakukan Kazuki pada Aki akan berubah dan menjaga jarak.
Sebaliknya, Kazuki sendiri sudah tahu sejak dia di bangku SMP, bahwa Aki bukanlah ibu kandungnya.
Waktu itu Kazuki secara tidak sengaja melihat cincin pernikahan Aki yang lagi disimpen, dan disitu tertulis tanggal pernikahan Aki yaitu dua tahun setelah kelahiran Kazuki.
Disitulah Kazuki tahu fakta sebenarnya.
Lagi-lagi, Kazuki pun menunggu Aki mengatakan yang sebenarnya, karena dia juga takut kalau sikap Aki akan berubah karena Kazuki bukan anak kandungnya.

Anak sama emak sama-sama saling nunggu ini mah ceritanya.
*beginilah kalo saling diem-dieman ya*

Masih belum cukup kaget?!
Ternyata ibu kandung Kazuki masih HIDUP!
Dan apakah kalian bisa nebak siapa emak kandungnya Kazuki?

Wanita itu adalah seseorang yang selalu berada di dekat Aki dan tinggal dalam satu mansion, bahkan berada tepat 1 lantai di atas rumah Aki, yang tiba-tiba mendekati Aki pura-pura jadi teman curcolnya, tapi di belakang nusuk, bahkan masang alat penyadap supaya bisa memonitoring Aki.
Dan itu semata-mata demi bisa melihat anak kandungnya.
Pada awalnya, suami Aki nggak ngeh kalau ibu kandung Kazuki tinggal satu mansion dengannya, setelah mereka berdua nggak sengaja ketemu di lobi hotel.

Suami Aki lebih terkejut lagi ketika tahu Aki dan dia berteman, bahkan mengundangnya untuk makan malam.
Suami Aki ngakunya sih "Dia teman kulahku."
Tapi kemudian terungkap kalau dia adalah Sasaki Yumiko alias istri pertama suami Aki alias ibu kandung Kazuki.
*huweee, pantesan anaknya unyu begitu, lhaa emaknya cantik banget!* #salahpokusmbaa

Dengan terang-terangan, Yumiko membongkar semuanya di hadapan Aki dan suaminya.
Bahkan, Yumiko yang dari awal tahu bahwa Kouhei menyukai Aki, nggak pandang bulu langsung menemui Kouhei supaya dia merebut Aki dari suaminya.

Jadi gini rencana Mbak Yumiko :
Dia memata-matai Aki sekalian memantau anak kesayangannya lewat monitor dan alat penyadap. Ketika dia melihat celah atau kelemahan Aki, langsung dia serang supaya Aki lemah dan stres, apalagi ketika ketahuan Aki punya hubungan dekat dengan Kouhei.
Kalo Aki selingkuh sama Kouhei, berarti suami Aki bisa dia dapatkan kembali begitu juga Kazuki tercintahnyah!
Nah, disini Kouhei pun diminta supaya mendekati Aki lebih gencar lagi. Kan kalo Aki jatuh ke pelukan Kouhei, dia juga seneng, Yumiko pun pas.
Win win solution lah kakaaak!

Sayangnya, Kouhei bukanlah cowok brengsek yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.
Dia memang suka sama Aki, tapi dia yakin dengan segenap jiwa raganya #halah kalo tidak ada celah untuknya di hati Aki.
*yang tegar ya kang*
*sini sama aku aja, Kang* #ternyatamodus


[Kouhei waktu putus asa dan sambil setengah mabuk meluk Aki *yang sabar ya, Kang*]


Yumiko masih belum nyerah untuk membujuk Kouhei agar menghancurkan keluarga Aki, bahkan dia ngasih foto pernikahannya waktu sama suaminya Aki.
Dan siyalnya, Aki nggak sengaja ngeliat yang langsung membuatnya shock setengah mampus.
Karena bukti udah di tangan, mau nggak mau suami Aki mengungkapkan semuanya.

Tidak bisa dipungkiri lagi, istri pertama suami Aki sekaligus ibu kandung Kazuki adalah Sasaki Yumiko.
Kenapa Yumiko dikabarkan meninggal?
Kalau Yumiko masih hidup, kenapa dia membuang Kazuki sehingga Aki yang mengurusnya sampai sekarang?

Disinilah rahasia terbesar Yumiko sekaligus salah satu misteri di drama ini terungkap.
Ketika Kazuki masih balita dan Yumiko masih menjadi istri dari suami Aki yang sekarang #halahribet, Yumiko tinggal di Hokkaido dan berprofesi sebagai hostes klub malam.
Karena pekerjaan yang image-nya kurang baik itu, Yumiko kerap kali dibuntuti oleh pria hidung belang atau fans-nya yang psikopat karena cinta mati sama si mbake yang cantik ini.

Suatu hari, seorang laki-laki yang sering menguntit Yumiko memaksa masuk ke dalam rumahnya, entah lagi sarap atau gimana, si pria bawa-bawa pisau.
Siyalnya lagi, saat itu suami Yumiko lagi pergi keluar dengan Kazuki.
Tanpa pikir panjang, Yumiko membela diri dan menusuk si pria hingga mati.
Yumiko melakukan ini bukan untuk dirinya sendiri, tapi demi anak satu-satunya, Kazuki.
Karena dia tidak mau Kazuki juga celaka dikemudian hari, jadi si mbake mikirnya mending gue bunuh aja si kamfret ini, supaya nggak nguntit mulu.

Ketika panik membersihkan darah yang berceceran di kamar mandi, tempat Yumiko bergulat dengan si pria sarap itu, suami Yumiko dan Kazuki pulang, yang langsung kaget donk ngeliat kondisi Yumiko.
Tanpa perlawanan berarti, Yumiko menyerahkan diri ke polisi dan meminta cerai pada suaminya.
Dia nggak mau Kazuki punya anak dari seorang pembunuh, makanya dia pun menyerahkan Kazuki sepenuhnya pada suaminya.

Begituuuuu.
*tarik napas*

Nggak penasaran lagi kan dengan sosok Yumiko?
Kita kembali ke oniichan yang unyu ya, Kazuki!
Diceritakan bahwa Kazuki yang hobi fotografi ini memenangkan penghargaan atas jasil jepretannya.
Di hari pemberian penghargaan, Aki memberikan satu stel jas suite untuk dipakai Kazuki pada acara penerimaan penghargaan tersebut.
Ketika Aki, Kazuki dan Sora-chan siap-siap berangkat menuju acara penghargaan, tiba-tiba Kazuki teringat kalau hapenya ketinggalan di rumah dan meminta supaya Ibu serta adeknya pergi duluan.
Tanpa rasa curiga, Aki dan Sora pun pergi tanpa Kazuki.

Setelah memastikan Aki dan Sora pergi, Kazuki dengan terburu-buru pergi kembali ke rumahnya.
Bukan, bukan buat ngambil hapenya yang ketinggalan, karena dari awal memang hapenya nggak ketinggalan.
Sesampainya di rumah, Kazuki langsung ngacak-ngacak seisi rumah dan mencari uang simpanan Aki yang dia temukan di meja.
Merasa uang yang dibutuhkannya itu belum cukup, Kazuki mecahin celengan babi yang cuma berisi recehan.
*kenapa celengan harus babi sih, mainstream banget! Kenapa nggak ular, komodo atau kepong-kepong misalnya*
*serah lo deh mbak*

Kenapa si oniichan unyu ini sampe segitu paniknya ngorek-ngorek laci dan celengan?
Apa segitu despretnya pengen nongki di cafe gahol tapi nggak punya duit, jadinya nyuri uang simpanan Aki?
Ternyata bukan sodara-sodara.
Kazuki rupanya selama ini di bully oleh teman di sekolah lamanya (sebelum dia pindah rumah ke Tower Mansion). Kazuki selalu dipalakin dan dipukuli.
Kali ini pun dia disuruh membawa uang 100 ribu yen (sekitar 10 juta rupiah) untuk dikasiin ke temen-temen yang nge-bully-nya.

Dengan uang seadanya dan masih mengenakan suite hadiah dari Aki, Kazuki berlari menuju tempat teman-temannya berkumpul.
Karena uang yang dibawa Kazuki kurang, otomatis dia dipukulin donk. Duuhh, itu wajah unyunya jadi nggak karuan *elus-elus*
Untungnya, ada temen sekelas Kazuki (cewek yang waktu itu ngerebut memory card kamera Kazuki) melihat Kazuki lagi dipukulin. Si cewek langsung menelpon Aki yang saat itu sedang menunggu Kazuki dengan harap-harap cemas karena nggak nongol-nongol.

Aki langsung mencari Kazuki, tapi nggak ketemu-ketemu juga.
*mbake, pake GPS napa?*
Ketika Kazuki sedang dipukuli, darah di wajahnya nggak sengaja netes dan mengotori jas suite yang dikasih Aki. Spontan Kazuki langsung ngamuk donk, soalnya Ibunya udah nyiapin baju paling bagus untuk Kazuki, dan dia nggak rido banget kalo sampe baju itu kotor apalagi rusak.

Dengan jumlah lawan yang cukup banyak, Kazuki kewalahan melawan mereka.
Dalam kesadaran yang hampir hilang, tiba-tiba datang seseorang menolong Kazuki.
Aki?
Ternyata bukan, pemirsa.
Dia adalah Sasaki Yumiko.
*kayaknya mbak Yumiko GPS-nya lebih canggih, jadi lebih cepet nemuin Kazuki*

Bocah-bocah berandalan yang mengetahui kalo orang yang mau nolong Kazuki cuma seorang emak-emak (cantik sih, meskipun emak-emak), mereka langsung mengancam Yumiko.
And you know what si mbake jawab apa?
"Jangan main-main ya, gini-gini gue juga udah pernah ngebunuh satu orang. Kalo demi anak tersayangku, jangankan membunuh kalian, sekalian aja GUE SERET ELO SEMUA SAMPE DASAR NERAKA!"

KEREN, kakaakk!
Gue suka gaya lo!

Nggak cuma ancaman verbal, Yumiko rupanya diam-diam udah merekam ulah berandalan itu ketika memukuli Kazuki, yang tentunya bisa jadi barang bukti penganiayaan kalo ntar dibawa ke polisi.
Ketakutan dengan ancaman Yumiko, bocah-bocah itu pun kabur dan meninggalkan Kazuki yang udah pingsan.

Kemudian, Yumiko menelepon ambulan untuk membawa Kazuki ke rumah sakit.
Saat ambulan datang, Aki secara kebetulan menemukan Kazuki.
*ini sinetron banget deh ah!*
*dari tadi kemana aje si mbake ini.*

Begitu melihat Aki yang nggak becus mencari Kazuki, bahkan nggak sadar kalo selama ini anak laki-lakinya itu di bully, Yumiko langsung to the point bilang kalau Aki sudah gagal jadi seorang Ibu.
Bertepatan dengan itu, petugas ambulan mengangkut Kazuki ke dalam mobil dan bertanya pada dua orang yang sedang saling pandang itu, "Maaf, siapa ibunya? Silakan ikut kami ke rumah sakit."

Tanpa ragu Yumiko menjawab, "Saya ibunya."
*ya nggak salah juga sih.....*
*poor Aki*

Di rumah sakit, Yumiko dan Aki lagi-lagi berhadapan.
Di situ, sekali lagi Yumiko menegaskan bahwa dia akan menunjukkan siapa ibu yang paling tepat untuk Kazuki dan istri bagi suaminya.
Oiya, meski Kazuki tahu kalau Aki bukan ibu kandungnya, tapi dia belum tau kalau ternyata Yumiko itu ibu kandungnya.

Singkat cerita, karena Yumiko banyak nolongin Kazuki, mereka jadi lebih dekat dari sebelumnya. Bahkan Yumiko bilang kalau dia tahu siapa sebenarnya ibu Kazuki, dan bisa mempertemukan mereka berdua.
*yaiyalah, lha wong situ sendiri ibunya, ada di depan matamuuu Kazuki!*

Kazuki yang ingin mengetahui masa lalu serta ibu kandungnya, meminta supaya Yumiko menceritakan semuanya.
Yumiko menyanggupi, tapi dengan satu syarat : Kazuki harus siap mengambil risiko tidak akan bertemu lagi dengan Aki dan keluarganya yang sekarang untuk selamanya.



Di luar dugaan, Kazuki menyanggupinya.
Lalu, Yumiko pun memberitahu Aki dan keluarganya bahwa Kazuki akan pergi ke Hokkaido bersamanya, dan tidak akan kembali lagi untuk selamanya.
Kazuki akan kembali ke rumah besok hanya untuk mengambil barang-barangnya, udah gitu yu dadah yu babai.
Meskipun Aki berat hati melepaskan Kazuki yang sudah dia anggap anak sendiri, tapi demi kebahagiaan Kazuki, Aki pun merelakan kepergian Kazuki.

Di hari terakhir, Aki mengajak Kazuki, suaminya dan Sora untuk piknik bersama.
Aki berprinsip, meskipun ini hari terakhir ia bersama Kazuki, tapi Aki ingin melepas Kazuki dengan senyuman dan kenangan yang menyenangkan.
Duh, baik banget ibu satu ini.

Esoknya, Aki mengantar Kazuki hingga halte bis dan berpesan agar menjaga diri baik-baik.
Di hadapan Kazuki, Aki mencoba tegar dan menahan air matanya, dan justru Kazuki yang nggak bisa nahan air mata.
Begitu Kazuki pergi, Aki kembali ke rumah dan menemukan jas suite yang waktu itu diberikannya untuk Kazuki.
Aki menangis sejadi-jadinya sambil memeluk jas suite-nya Kazuki.

Dan disini gue nangis sejadi-jadinya.
SEDIH BANGET.
Hix.
Inget emak gue di rumah T.T

Well, kasus Kazuki beres, misteri pun terpecahkan, dan keluarga Aki pun bisa melanjutkan hidupnya dengan tenang.

SELESAI?
Belum, sodara-sodara.

Masih ada satu misteri lagi yang belum terpecahkan : Kasus Hameln.

Penculikan dan pembunuhan anak masih tetap marak, sedangkan si pelaku masih belum tertangkap.
Pastinya hal ini membuat para orang tua ketakutan donk, begitu juga Aki yang beberapa kali pernah hampir kehilangan Sora.

Kembali ke Kazuki, saat ini Kazuki siap-siap untuk landing menuju Hokkaido.
Ketika Yumiko mengajak Kazuki untuk naik ke pesawat, tiba-tiba Kazuki merogoh sakunya dan menemukan empat biji pohon pinus yang dipungut Sora dan menggambarkan keempat anggota keluarganya.
Biji pinus itu diberikan Aki pada Kazuki saat mereka berpisah di halte bis kemarin.

Di situ Kazuki langsung teringat dengan Aki dan keluarga yang selama ini selalu bersamanya.
Dalam suka dan duka, mereka selalu berempat.
Meski Aki bukan ibu kandungnya, tapi cinta yang diterimanya dari Aki melebihi kasih sayang ibu manapun, dan Kazuki sadar bahwa itulah keluarganya yang sesungguhnya.

Pada detik-detik terakhir, Kazuki bilang ke Yumiko kalau dia tidak bisa ikut dengannya dan akan kembali ke Aki.
Yumiko pun tidak bisa mencegah Kazuki dan cuma bisa pasrah.

Dengan hati riang gembira, Kazuki menelepon Aki dan bilang kalau dia akan pulang.
Tidak hanya itu, Kazuki dan Sora pun sudah menyiapkan kado natal untuk Aki dan ayahnya.
Aki langsung kegirangan begitu tahu bisa bertemu dengan anak laki-lakinya lagi.

Kita kembali ke kasus Hameln.
Hasil penyelidikan terbaru, polisi berhasil menemukan seorang anak perempuan korban penculikan. Untungnya lagi dia masih hidup dan sehat walafiat.
Setelah kondisi si anak pulih, polisi mencoba bertanya siapa pelaku yang menculiknya.
Dari situ diketahui, ternyata si pelaku tidah hanya satu orang, melainkan dua orang!
Bahkan sepasang cewek dan cowok.
*merpati kali, sepasang*

Tidak hanya itu, si pelaku kerap kali bersiul menyanyikan sebuah lagu, yang biasa disebut "Seruling Hameln".

Tidak hanya itu, polisi pun akhirnya menemukan tempat persembunyian si pelaku, berdasarkan keterangan si anak yang selamat itu (kalo nggak salah). Dengan segenap tenaga, polisi segera menggrebek tempat persembunyian pelaku dan menemukan hal lain yang lebih mengejutkan.
Ternyata disana banyak anak kecil.
Tapi bukan disekap, melainkan mereka memang tinggal disana atas dasar kemauan mereka sendiri, tanpa paksaan.
Kebanyakan dari anak-anak itu adalah korban bully di sekolah, anak yang kurang diperhatikan orang tuanya, sehingga mereka berkumpul dan merasa nyaman dengan anak lain yang bernasib sama.

Tidak jauh dari rumah persembunyian, polisi menemukan mobil pelaku dan ketika mereka mendobrak ke dalam mobil, terlihat sosok seorang wanita paruh baya.
Polisi yakin bahwa wanita itu adalah salah satu pelakunya, sedangkan pelaku satunya lagi yaitu pria yang menyetir mobil tersebut tidak ada si situ.
Sayangnya, wanita pelaku ini sedikit gila dan terus meracau nggak jelas.
Dia terus bilang, "Anakku bandel. Anakku bandel, makanya harus dihukum."

Dari situ polisi mengambil kesimpulan, bahwa satu orang lagi pelakunya adalah anak dari wanita tersebut.

Cerita kembali menyorot keluarga Aki.
Saat ini Kazuki sudah hampir tiba di rumahnya dan sedang berjalan menggunakan tangga darurat untuk memberikan kejutan pada Aki dan keluarganya.
Entah sial atau beruntung, di tangga darurat mansion-nya, Kazuki tidak sengaja mendengar suara siulan, yang ternyata adalah suara siulan dari lagu "Seruling Hameln."
FYI, Kazuki tahu soal "Seruling Hameln" ini karena waktu dia di rumah sakit sehabis di bully, Kazuki pernah ngobrol dengan anak yang selamat dari penculikan dan mendengar langsung lagu siulan tersebut.

Itu artinya, SI PELAKU KASUS HAMELN ADA DI DEPAN KAZUKI!
*Lari nak! Lariii!!!! oh plisss, jangan kepo deh kamu, mending nggak tau aja, daripada kamu bahaya ntar*

Bukannya lari, Kazuki malah membuntuti si pemilik siulan itu.
*kepo tak dapat dilawan, kak!*
Ketika Kazuki mendekat dan melihat dengan jelas wajah si pelaku, ia menampakkan wajah kaget setengah mati.
*kalo ngeliat dari ekspresi Kazuki sih, kayaknya si pelaku adalah orang yang dia kenal*
SAPA ITU? SAPAAAA?!

Begitu tahu siapa pelaku kasus Hameln, Kazuki langsung melepon Aki.
Siyalnya, si pelaku menyadari kehadiran Kazuki dan memukul kepala Kazuki dari belakang saat ia sedang bicara dengan Aki.
Kazuki yang pingsan diseret dan disembunyikan oleh pelaku di dalam sebuah gudang di salah satu lantai mansion.

Aki yang panik dengan pesan terakhir Kazuki, bahwa ia tahu pelaku kasus Hameln, langsung menghubungi polisi.
Apalagi setelah itu kontaknya dengan Kazuki terputus dan tidak ada kabar lagi.

Sebetulnya si pelaku nggak bermaksud menyakiti Kazuki, rencananya dia akan melepaskan Kazuki setelah semuanya beres.
Tapi semua berubah menjadi kacau ketika tiba-tiba lantai Tower Mansion paling atas kebakaran yang disebabkan ledakan kompor gas.
Semua berhamburan keluar, kecuali Aki dan Yumiko yang sebaliknya kembali ke mansion untuk mencari Kazuki.
Oiya, sebelumnya Yumiko dikasih tahu Aki kalau Kazuki tiba-tiba menghilang setelah menyampaikan kalau dia mengetahui pelaku kasus Hameln, dan minta bantuan supaya ikut nyariin Kazuki.

Masih inget kan kalo beberapa waktu lalu Yumiko memasang alat penyadap di segala penjuru mansion, bahkan dia bisa nge-hack CCTV di seluruh apartement.
*si mbak ini sebenernya mata-mata dari mana sih?*
Dengan semua fasilitas itu, Yumiko bisa segera menemukan tempat Kazuki disekap, yang langsung meminta Aki agar mencarinya kesana, karena posisi Yumiko saat itu sudah terjebak api.

Di lain pihak, sang pelaku kasus Hameln rupanya kembali ke tempat Kazuki disekap dan melepaskan Kazuki.
Dalam waktu yang bersamaan, Aki pun tiba di tempat Kazuki disekap, dan alangkah kagetnya dia ketika melihat siapa yang sedang bersama Kazuki.

UBUKATA KOUHEI!



Iyesss!
Coach ganteng ini ternyata dalang di balik semua kasus penculikan dan pembunuhan anak-anak.
*dan ane langsung nangis nggak rido begitu tau kalau si Akang lah pelakunya*
*banting tipi*
*eh jangan, baru aja diserpis, mahal pulak!* #ternyataperhitungan

Disini akhirnya terungkap alasan dan motivasi mengikuti ASAL Kouhei mengapa ia menjadi dalang kasus Hameln.
Kouhei dulunya adalah anak yang ceria dan hanya satu yang ia inginkan di dunia ini, yaitu kasih sayang dari orang tuanya, terutama sang Ibu.
Sayangnya, Kouhei tidak mendapatkan itu, justru sebaliknya ia menerima perlakuan yang kurang mengenakkan. Bukti penderitaan Kouhei terpatri jelas di tubuhnya yang penuh luka memar dan luka bakar (atau sayatan?).

Ketika ia melihat banyak anak-anak di luar sana yang mengalami hal serupa, yaitu kurang diperhatikan dan kasih sayang dari orang tua, Kouhei seperti melihat cerminan dirinya.
Sejak itu ia bertekad untuk menghukum semua orang tua yang tidak becus mengurus anak, dan tidak memberikan mereka perhatian pada anaknya.

Hukuman itu ya dengan menculik anak-anak dari orang tua yang nggak becus ngurus anak, agar mereka bisa menyadari bahwa itulah akibatnya jika mereka nggak care.
Kouhei pun menyindir Aki, bahwa ia sendiri hampir kehilangan keluarganya gara-gara Yumiko, bahkan tidak sadar ketika Kazuki di bully selama bertahun-tahun.

[Kalian percaya wajah charming begini tega nyulik dan ngebunuh anak kecil?
KALIAN PERCAYA?!!!!]


Aki yang tidak bisa berkata apa-apa, hanya bisa diam sambil memandangi Kouhei dalam nyala api yang semakin besar.

Setelah Kouhei puas curcol dan ngaku sama Aki, dia pun lari kabur meninggalkan Aki dan Kazuki.
Sambil berlari menghindari kejaran polisi yang sudah mengetahui bahwa Kouhei-lah pelakunya, ia menelepon ibunya dan berteriak agar si Ibu segera kabur.
Pokonya semua bakal ditanggung Kouhei!
"Semua kejahatan, dalang di balik semua kasus, dosa, hukuman, cicilan rumah, kredit mobil, semua ditanggung aku, Mak! Cepet lari, Mak!"
Kata Kouhei.
Eh, yang terakhir kayaknya nggak deh ya.

Adegan penangkapan Kouhei ini beneran EPIC banget!
Semua dibuat dengan slow motion, apalagi ketika Kouhei berusaha meraih ponselnya sambil teriak dan nahan nangis pada ibunya di sebrang sana buat cepet-cepet kabur, tanpa tahu bahwa sang ibu sudah berada di kantor polisi.

Tanpa perlawanan berarti, polisi berhasil menangkap Kouhei.
Polisi yang bertugas mengusut kasus Hameln berpesan pada Kouhei, "Semua sudah berakhir. Ibumu ada di tempat aman bersama kami, dan dia terus bicara aneh soal anak laki-lakinya. Sepertinya yang ia ingat hanya anak laki-lakinya..... kami jadi kesulitan untuk menginterogasi."

Kouhei yang mendengar itu hanya bisa menatap sang polisi sambil bercucuran air mata, dan menyerahkan dirinya dengan pasrah.

Dan gue nangis lagi disini.
*peluk Kouhei, elus-elus trus bawa pulang*
#ternyatamodus

Sebelum Kouhei dibawa ke kantor polisi, ia sempat bertemu dengan Aki.
Disitu Kouhei meminta maaf karena telah memperlakukan Kazuki dengan tidak baik.
Di saat-saat terakhir, Kouhei memohon pada polisi yang tadi menangkapnya,
"Ibu saya gampang kedinginan, apalagi kalau saya tidak ada, saya khawatir sekali padanya.
Tolong jaga ibuku. Kumohon!"
Kouhei berkata sambil berlinang air mata dan dengan suara yang hampir habis.

Dan lagi-lagi gue nangis.
Yaowloooh, beneran keingetan emak gue.

Kouhei pun pergi meninggalkan Aki yang tidak bisa berkata apa-apa, lalu kembali kepada suami dan Sora serta Kazuki yang sedang cemas menunggu Aki.
Yumiko sendiri selamat dan pergi meninggalkan mereka untuk pergi jauh, ia pun berjanji tidak akan mengganggu keluarga Aki dan akan menghilang selamanya dari mereka.

Disini Aki merenung, mungkin sebetulnya yang diinginkan Kouhei sangatlah sederhana, yaitu kasih sayang orang tua. Begitu pula dengan anak-anak lainnya di luar sana.
Pelajaran yang bisa dipetik Aki adalah, meski saat ini ia belum bisa menjadi ibu yang sempurna, tapi ia akan terus berusaha untuk selalu memberikan kasih sayang pada anak-anaknya.

Well, berakhir sudah seluruh misteri kasus Hameln dan Tower Mansion serta permasalahan pelik di dalamnya.

[Sekali lagi gue tanya nih, KALIAN PERCAYA cowok unyu begini adalah pelakunya?
KALIAN PERCAYA??!!
*ishh, si mbak nya kok ngotot sih!!!*]


Suna no Tou tayang di TBS mulai 14-Oct-16 sebanyak 10 episode.
Awal-awal episode, mungkin kita bakalan dibuat capek dengan banyaknya misteri yang datang silih berganti, dan terus bertanya-tanya siapa dalang dari kasus Hameln ini.
Sempat sih kepikiran, jangan-jangan Kouhei lah pelakunya. Soalnya, trik dari drama/film Jepang itu biasanya orang YANG PALING NGGAK MENCURIGAKAN, justru dialah pelakunya.
Sebaliknya, yang paling mencurigakan biasanya justru orang baik dan yang paling membantu tokoh utamanya.
Tapi dengan segenap tenaga, aku menolak mentah-mentah dan nggak mau percaya kalo Kouhei-lah pelakunya.
#teuteup

Meski banyak misteri di dalamnya, tapi nggak usah takut stres atau terlalu mikir saat nonton, stay relax beibeh!
Menurutku, ini adalah drama suspense dengan cerita paling keren dan pemain hebat di season ini
Apalagi ada si akang Iwata Takanori dengan aktingnya yang kuereeen disini, makin betah deh mantengin 10 episodenya sampai akhir.
Pokonya tiap kali Kouhei muncul, disitulah kebahagiaan kutemukan.
#anaknyagampangbahagia

Well, drama ini recomended banget untuk kalian, terutama banyak pelajaran dan hikmah yang bisa kita petik dari sini.

Selamat menonton!
Cium hangat sekali lagi buat Kouhei.
*dikeplak* 
Kalo aku yang diculik sama kamu, RIDHO LILAHITALLAH!!!!
#mulaigila

[Great drama! Thank you had give me very very very qualified drama!!!]





Selasa, 30 Agustus 2016

Wild Heroes

Good morning, epribadih!

Sebelum lanjut cerita, ane ingetin kalo ulasan ini bertaburan spoiler dengan berbagai macam komentar absurd *dikepret sutradara*, jadi nggak usah dipikirin sampe otak berkerut-kerut lah ya :) Selow aja, mamen!

Well, dorama yang mau dibahas kali ini sebenernya bukan dorama baru, mungkin tayang di Jepun sono sekitar tahun 2014.
Lhaaa, tumben ngebahas dorama lama?
Errr, sebenernya sih awalnya nggak tertarik mau nonton Wild Heroes, tapi berhubung akhir-akhir ini saya lagi kesurupan *disembur air jampi-jampi* salah satu member EXILE dan Sandaime J Soul Brother yang bernama Iwata Takanori atau biasa dipanggil Gun-chan, yang berimbas stalking si akang ganteng ini mulai dari acara music, TV show, PV, sampe drama-nya.

[SUBHANALLAH!!!! Itu wajah apa porselen. MULUS AMAAAATTT!!! 
*silet-silet pake kikir*]



Tapi, berhubung ceritanya lumayan dan bikin terhibur, terutama para aktornya pun ketjeh banget dalam memainkan perannya, bikin akik mantengin tipi saban hari selama hampir 9 jam non stop.



Wild Heroes bercerita tentang sebuah geng motor yang kemudian insap dan menjalani kehidupan sebagai orang biasa. Udah lumayan banyak lah ya tema-tema drama kayak gitu, sebut aja yang legendaris kayak GTO, Yasuko to Kenji, sampai yang masih anget kayak HIGH & LOW.
Di Wild Heroes diceritakan ada sebuah geng motor legendaris bernama Fu Ai Yu dengan masing-masing kanji memiliki arti Fu = Angin (kebebasan), Ai = Cinta, Yu = Persahabatan.
Yang kemudian ketahuan kalo itu plesetan dari Who are you #halah.
Geng motor ini awalnya beranggotakan 6 orang : Sang Leader dengan nickname Kibou, Mikki, Choco, Ponjara, Pi-chan dan Tenten.

Geng motor ini dulunya solid banget, sampai suatu hari sang leader - Kibou meninggalkan mereka semua pas lagi mau bertarung dengan geng motor musuh bebuyutannya. Akibatnya, geng FuYuAi bubaarr dan masing-masing insap sambil melanjutkan hidupnya masing-masing.
Sumveh, akika kagok dan geli banget waktu nulis "Geng Motor Fuaiyu", kok berasa kayak Puyunghai gitu *jadi laper* *komeeenaja*
Mulai sekarang Fuaiyu ane ganti jadi Who are you aje yee *SERAH LO, DEH*

Kibou sekarang menjadi seorang pekerja kantoran di bagian Sales untuk produk alat-alat kesehatan. Choco yang cuma tamat SMA, mengelola sebuah tempat karaoke yang nantinya jadi basecamp tempat ngumpul Geng Who You Are, dan diceritakan memiliki hubungan affair dengan istri orang *Mas, insap napaaa mas! Kayak nggak ada cewek lain lagi aja* *Mending sama gue* *SAPA ELO?!*.

Mikki sendiri tinggal bersama nenek-nya yang sudah pikun dan mengelola toko sepeda. Ponjara bekerja sebagai karyawan di sebuah supermarket. Pi-chan yang tinggal sama istrinya ini bekerja sebagai supir truk. Terakhir, Tenten yang paling dewasa mengelola usaha laundry dan tinggal bersama istrinya yang sedang mengandung anak pertama mereka.

Karena ane males nulis nama-nama lengkapnya, jadi para tokoh yang bakal diceritain kita panggil pake nickname aja ya *maksa* *dasar blogger nggak niat*

Episode pertama dibuka dengan scene seorang anak perempuan berusia 10 tahun lagi lari-lari di dalam hutan, yang nampaknya melarikan diri dari kejaran seseorang atau sekelompok orang *yaiyalah, kalo dese kagak dikejar, ngapain juga lari-lari, lu pikir jogging? #ahsudahlah*.

Setting berganti ke sebuah kota kecil dimana hiduplah seorang salesman bernama Kibou [diperankan oleh TAKAHIRO - EXILE] di bidang alat-alat kesehatan yang hampir putus asa karena produk yang dia tawarkan tidak membuahkan hasil. Udah janjian sama dokter rumah sakit buat nawarin produk dia, tapi si dokter malah pergi atau adaaa aja halangannya. Sampe-sampe dia diusir sama perawat karena udah bosen ngeliat si akang satu ini wara-wiri di rumah sakit.

Kibou yang hampir putus asa, diajak seorang kenalannya di rumah sakit itu untuk sedikit menghibur diri alias maen ke hostes bar. Ketika dikasih tagihan oleh pelayan bar yang berjumlah sekitar 250 ribu yen (sekitar 25 juta rupiah), Kibou langsung ketar-ketir karena bingung kudu bayar pake apa.
*pake daun aja, Mas*
*lu kate ane Suzana*
*yaudah, pake tubuhmu juga gapapa, kok. Ganteng inih! #toweldagu #dilempar botol*

Saat kebingungan karena nggak bisa bayar tagihan hostes bar, orang yang tadi ngajak Kibou malah melarikan diri dan ninggalin akang ganteng ini seorang diri *kamvret!*. Ditambah lagi, Kibou tiba-tiba disamperin sekelompok preman yang siap nonjok pengunjung yang nggak mampu bayar tagihan bar.

Ketika si bos preman mendekati Kibou, rupanya dia adalah bos geng motor bernama Hayato Togawa [diperankan Tsukamoto Takashi] yang jadi musuh bebuyutan geng motor Who Are You dulu, sekaligus temen berantem Kibou cs.
Kalo dilihat sekilas, si Hayato ini mirip kayak Ananda Omesh. Jadinya, berasa ngeliat si Omesh maen dorama jepang :D

[Hayato]


[Omesh]

[Udah mirip belom? *maksa*]


Singkat cerita, Kibou diseret ke kantor Hayato dan berlutut supaya dimaafkan dan diloloskan. Saat itu, beberapa anak buah Hayato masuk sambil membawa seorang anak perempuan.

Kibou yang melihat itu menyangka mungkin itu bocah kabur dari rumahnya dan orang tuanya minta bantuan para preman buat nyariin. Kibou sempat beradu pandang dengan anak perempuan itu, kemudian bersikap tidak peduli. Lagian, ngapain ngurusin orang lain, toh gue aja lagi belangsak gini, gitu pikir Kibou.

Karena urusan anak perempuan dirasa lebih penting, Hayato melepaskan Kibou begitu saja. Kibou yang bingung sekaligus senang, langsung ngacir dan pulang. Di tengah jalah, rupanya mas-mas ini pengen pepsi, jadinya doi pun mampir dulu ke toilet umum. Disitu, dia malah ketemu sama anak perempuan yang nyelonong masuk ke toilet cowok pas Kibou lagi pepsi.
*Neng, kalo napsu tahan dulu napa? jangan di toilet napa? ditempat yang rada manusiawi gituuu*

Meski tanpa bicara sepatah katapun, Kibou langsung paham kalo si bocah ini butuh pertolongan. Akhirnya dia pun menyembunyikan anak perempuan itu di toliet pojok tempat menyimpan alat-alat kebersihan. Sesuai dugaan, para preman dan Hayato datang menggeledah toilet. Tapi ya namanya juga drama, kalo disitu langsung ketahuan kan nggak rame ya, anak buah Hayato yang ojan nggak bisa menemukan anak perempuan itu dan mereka pergi meninggalkan Kibou yang pura-pura nggak tahu apa-apa.

Setelah berkali-kali mengingatkan kalau Kibou nggak mau terlibat, dia meninggalkan anak perempuan itu di depan pos polisi supaya dia melapor.
Tapi, begitu Kibou pergi ke minimarket, si bocah masiih aja ngintil Kibou bahkan minta dibeliin makanan. Kibou yang nggak tegaan, akhirnya membawa si bocah prempewi ke apartement-nya dan mengijinkan dia untuk menginap satu malam saja.

Emang dasar drama, kok mau aja ya tuh bocah nginep, mandi dan berduaan aja sama orang nggak dikenal. Kalo di kehidupan nyata sih, udah abis kayaknya *abis kenapa gitu, kaka? abis diapain, kaka? #sok polos*
Etapi kalo mas-mas Salesman-nya kayak ginih sih, ya akika juga mau aja nginep berdua.

[Mas Salesman, lagi nawarin produk apa siih? 
NAWARIN TUBUHMU?!! *mimisan*]


Besok paginya, Kibou keukeuh kalo dia cuma bisa nolongin bocah perempuan, yang ternyata diketahui namanya Hikari ini cuma sampai disini. Dia punya pekerjaan dan udah insap alias nggak mau kembali ke dunia hitam lagi.
Setelah masak sarapan, kasih baju bersih dan sedikit uang untuk biaya makan Hikari, Kibou pun meninggalkan Hikari.

Di lain tempat, rupanya para preman dan Hayato akhirnya mengetahui kalau Hikari ditolong oleh Kibou, gegara salah satu preman menemukan jepit rambut Hikari di dalam toilet pria. Tanpa basa basi busuk lagi, mereka semua melesat menuju apartemen Kibou

Kibou udah mengira, cepat atau lambat Hayato dan anak buahnya bakal tahu. Dia segera menyusun rencana supaya Hikari bisa kabur. Kibou menyuruh Hikari supaya pergi ke tempat Choco [diperankan Iwata Takanori - EXILE] sambil menyerahkan brosur iklan tempat Karaoke yang dikelola Choco dan berpesan kalau di sana ada temannya yang bisa menolong dia.
Selagi Kibou mengalihkan perhatian para preman, Hikari berhasil kabur dan ngibrit menuju tempat Choco. Di tengah jalan dia bertabrakan dengan Tooru Ritou [diperankan Sato Taiki - EXILE] yang pada akhirnya nganterin Hikari ke tempat Choco.

Sekali lagi, karena ini cuma drama, maka apapun yang harusnya mustahil bakalan jadi mungkin.
Kalo di dunia nyata, dan gue jadi anak umur 10 tahun disuruh pergi ke tempat karaoke dan nyari om-om nggak dikenal yang katanya bisa nolongin gue, pasti emoh lah ya. Mending ke kantor polisi buat nyari pertolongan, atau ke kantor KUA buat nyari jodoh *eh* *fokus, mba! fokus!*

Tapiiiiiiii, kalo ternyata om atau kang-mas yang jagain karaoke-nya kayak ginih, jangankan disuruh ama Kibou, yang ada akika sendiri yang nyari-nyari.

[Duuhh, sapa yang nggak meleleh kalo dikasih senyuman kayak begituuuuu 
*sakuin bawa pulang*]


Trus ya, kalo di tengah jalan tabrakan sama orang trus minta dianterin sampe tempat karaoke, kalo di dunia nyata sih ekeu mending pake gugel mep, daripada minta dianterin sama kaka-kaka tak dikenal rimbanya.
Ehm, tapi kalo yang ditabraknya kayak begini, yang ada gue sendiri yang sengaja nabrak dia.

[Ditabrak sama yang unyu kayak gini mah, RIDHO LILAHITALLAH ditabrak pake buldoser jugaaa!!!]


Baidewey, Tooru ini adalah anak SMA yang masih labil dan diceritakan kalo babehnya menikah lagi dengan seorang perempuan muda yang hobi ngumbar aurat di depat Tooru dan selalu memperlakukan Tooru kayak anak kecil.
Yakali si Tooru ini cowok belok, apalagi bocah SMA kan hormonnya lagi tinggi-tingginya, tiap hari disodorin aurat dan kudu tinggal berdua aja [babehnya diceritain lagi dinas ke Singapore], pastinya nggak tahan dan kelojotan melulu. Akhirnya, Tooru jarang di rumah dan selalu dateng ke toko sepeda-nya Mikki buat pelarian.

Setelah dianter Tooru sampe ke tempat Choco, Hikari langsung minta tolong ke semua temen Kibou yang kebetulan lagi pada ngumpul dan karaoke bareng. Awalanya geng Kibou nggak percaya dengan kata-kata Hikari, apalagi mengingat Kibou yang pernah menghianati mereka di masa lalu.
Tapi emang dasar drama, kata-kata anak kecil aja mampu meluluhkan hati para mantan geng motor dan mereka percaya trus langsung melesat untuk menyelamatkan Kibou yang saat itu lagi dikeroyok oleh Hayato dan geng-nya.

Singkat cerita, setelah adegan bertarung dan saling tonjok, temen-temen Kibou berhasil menyelamatkan sang leader dan Geng Who Are You pun bersatu kembali. Masalah Hikari selanjutnya diserahkan ke polisi kenalan mereka yang bernama Akagi untuk diurus selanjutnya.

Kibou dkk yang lega bisa menitipkan Hikari ke polisi yang udah dikenalnya sejak masih di geng motor pun bisa melanjutkan hidupnya seperti sediakala.
Tetapi, kalo kayak gitu, drama-nya bakal tamat di episode satu donks!
Rupanya, si polisi Akagi ini ternyata sekongkol dengan yakuza dan si Hayato.
Hayato punya bos yang lebih besar dan selevel dengan Yakuza, dan demi dibayar dengan banya uang, Akagi membelot dan mengkhianati Kibou cs dan membawa Hikari ke hadapan Bos Yakuza.

Usut punya usut, rupanya Hikari menyimpan suatu rahasia yang lagi dicari-cari para Yakuza. Rahasia apa itu, hanya Hikari yang tahu dan sialnya dia hilang ingatan gegara shock berlebihan yang didapatnya saat melarikan diri.
Berbagai cara coba dilakukan Hikari untuk melarikan diri dan kembali ke Kibou untuk meminta pertolongan, tapi hasilnya nihil.
Suatu hari, Hikari dibawa polisi Akagi ke rumah sakit untuk diperiksa dokter terkait ingatannya yang hilang. Saat di rumah sakit itulah, dia melihat Kibou sedang menjajakan tubuhnya menawarkan produknya kepada salah seorang dokter.

Seolah melihat secercah harapan, Hikari dengan sengaja meninggalkan jepit rambutnya agar Kibou tahu kalau dia pernah kesini.
Padahal itu jepit rambut udah ada di depan Kibou dan hampir keinjek, tapi dasar drama yee, malah ada anak kecil yang mungut itu jepit dan Kibou pun lempeng-lempeng aja.
Waktu nonton, aku udah despret aja gegara strategi jepit rambut nggak berhasil. Tapi mungkin itu juga yang dipikirin sang sutradara supaya para penonton pada greget.

Saat sedang duduk di suatu tempat, ada anak kecil yang uangnya jatoh ke kolong vending machine. Kibou yang baik hati dan tidak sombong serta rajin menabung ini menolong si bocah mengambilkan uangnya. Sebagai rasa terima kasih, si bocah ngasih jepit rambut yang ternyata jepit Hikari yang tadi dia pungut ke Kibou.
Merasa kenal dengan jepit rambut itu, Kibou tanya tempat si bocah nemuin jepit rambut.

Kalo ane jadi Kibou, paling mikirnya "Oohh, mungkin Hikari atau anak lainnya yang punya jepit rambut ini nggak sengaja ngejatohin. Lagian, jepit rambut kan nggak cuma Hikari yang punya, ada ratusan anak yang pake jepit rambut. Ya udah, mending bobo lagi."
Tapi, nggak bakalan rame kan ya kalo ceritanya kayak gitu, maka Kibou pun kesana kemari mencari alamat palsu info tentang Hikari. Beruntung, ada perawat yang dulu pernah ngusir Kibou [tapi kayaknya dia rada-rada kesengsem gitu sama si Akang] menolong Kibou untuk mendapatkan alamat rumah Hikari.

Padahal temen-temen Kibou udah keukeuh supaya melupakan Hikari karena sekarang dia ditangani oleh polisi, yang bisa dipercaya. Tapi, Kibou juga nggak kalah keukeuh-nya kalo dia merasa sesuatu yang nggak beres terjadi sama Hikari. Apalagi ketika Kibou mencoba menghubungi polisi Akagi dan nggak ada jawaban, plus saat Kibou datang langsung ke kantor polisi dan mengetahui kalau Akagi sedang bebas tugas alias cuti sejak beberapa hari yang lalu, kecurigaan Kibou pun semakin menggelinjang *pake kata-kata lain yang lebih senonoh napa, sik?! #abaikan*

Setelah menemukan tempat Hikari disekap, Kibou dkk segera menyelamatkan sang bocah dan tentunya mereka menang donk ya. Soalnya kalo kalah dan metong, drama-nya udahan dooonk *SERAH LO DEH*
Setelah Hikari diselamatkan dan si polisi akhirnya insap, rupanya masalah belum selesai. Seorang pembunuh bayaran membunuh polisi Akagi dan mayatnya ditemukan keesokan harinya. Kibou cs yang mengetahui itu dari berita di televisi sontak terkejut *yakali masa cuma diem aja sambil makan kuaci ngedenger berita kematian kenalananya*.

[Dari Kiri atas : Kibou, Mikki, Ponjara, Tooru (Melos); Kiri bawah : Hikari, Tenten, Choco, Pi-chan]



Hari-hari damai pun kembali ke kehidupan Kibou cs. Hikari dititipkan di rumah Mikki dan neneknya selagi Kibou kerja.
Suatu hari, Hikari meminta Mikki supaya dianter ke rumah tempat dia disekap dulu, karena siapa tahu kalo dia kembali ke sana, mungkin ingatannya akan kembali.
Meski Mikki menentang keras karena bisa aja para penjahat masih ada disana, akhirnya Mikki mau tidak mau nganterin Hikari ke rumah itu.

Saat berada di depan rumah, tiba-tiba ada ibu-ibu sok akrab ngedeketin Hikari dan Mikki, yang ngaku-ngaku wali kelas Hikari *untung kagak ngaku-ngaku pacarnya Mikki, bisa ane cabok lu!* Mikki yang selalu cool dan berkepala dingin ini tentunya nggak percaya begitu saja, apalagi ketika si wali kelas ini keukeuh sumeukeuh supaya menyerahkan Hikari padanya daripada bersama orang asing kayak Mikki *emang minta dicabok si Ibu ini*
Setelah konfirmasi ke sekolah Hikari dan memastikan bahwa Ibu itu adalah benar wali kelas-nya Hikari, maka Mikki pun percaya dan menyerahkan Hikari pada wali kelas tersebut.

Masih belum tenang menyerahkan Hikari begitu saja, Kibou cs mencoba menghubungi wali kelas Hikari dan pengen denger suara Hikari sebagai bukti kalo Hikari nggak apa-apa.
Rupanya wali kelas itu palsu dan Hikari diancam kudu pura-pura baik-baik aja saat ditelepon Kibou.
Di telepon, Hikari menyelipkan kode dalam kata-katanya yang membawa Kibou cs sadar kalau wali kelas itu palsu dan Hikari dalam bahaya. Dan yang pertama kali sadar dengan kode Hikari adalah Choco *Aaakkk, kamu pinter banget sih, Kang! #peluk  #dijambak Kibou cs*

Untungnya Hikari meneriakkan tempat dia disekap yang spontan bikin Kibou cs ngibrit nyusul.
Setelah nyampe di sebuah gunung yang rupanya tempat Hikari melarikan diri dan hilang ingatan, wali kelas palsu itu menyuruh pembunuh bayaran yang waktu itu membunuh polisi Akagi untuk ngebunuh Hikari juga. Ternyata pembunuh bayaran itu adalah anaknya wali kelas palsu itu. Si bocah pembunuh yang tampangnya lumayan tapi physco amit-amit ini cuma mau mendengar perintah sang ibu.

Entah gimana lah ya, pembunuh bayaran yang udah dicuci otak bertahun-tahun, bahkan nggak ada yang mempan ngelawan dia, bisa insap dalam sekejap cuma karena kata-kata anak perempuan umur 10 tahun. Padahal dokter jiwa sehebat apapun belum tentu bisa nyembuhin dia. Emang yang namanya drama itu kagak usah dipikir pake nalar terlalu tinggi, malah stress bawaannya.

Selain wali kelas palsu, pembunuh bayaran, Hikari dan Kibou cs yang ada di situ, rupanya ada Bos si wali kelas palsu juga ikutan nyusul. Setelah adu mulut, saling debat, ujung-ujungnya di Bos penjahat itu masuk jurang bareng-bareng PEMBUNUH BAYARAN.
Jatoh aja gitu.
Yang tadinya mau dorong Hikari, trus pembunuh bayaran itu nolong Hikari, eeehhh malah dia ikutan nyungsep sama penjahat ke dalam jurang.
HEBADH!

Trus wali kelas palsunya?
Ketembak. DUAR!
Masih idup sih, tapi ujung-ujungnya dibunuh juga sama Bos yang levelnya lebih tinggi dibantu perawat KENALAN KIBOU DI RUMAH SAKIT yang waktu itu ngusir dia dan bantuin nyari alamat Hikari.

Jadi, udah suseh payah nyulik Hikari ampe ngaku-ngaku jadi wali kelas, trus ampe kudu nyuci otak anak laki-lakinya sendiri, eeehh ujung-ujungnya anaknya malah metong masuk jurang, dia sendiri juga metong dan Hikari berhasil direbut Kibou.
Yah, wasalam ya bu.
Terima kasih atas kerja keras anda.

Hikari yang merasa cuma nyusahin Kibou cs *SADAR JUGA LU!*, akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya supaya nggak ada orang yang terluka gara-gara dia.

Bentar! Bentar!
Eh, Neng! Situ mikir kagak sik!
Udah ditolongin Kibou dari Hayato ampe dia babak belur, udah ditampung ama Mikki dengan ramahnya, udah diselametin Kibou cs dari penjahat dan wali kelas palsu, udah bikin ayang Choco luka-luka dan si adek unyu Tooru ampe baret-baret gitu, terus sekarang mau bunuh diri?
SITU OKE, HAH!? *kok ente yang napsu, mba?*

Hikari yang berniat bunuh diri dengan loncat dari atap gedung langsung dicegah Kibou cs *yaeyalaah, kalo si Eneng ini metong, kan dramanya tamat donk ya*. Di saat dialog panjang penuh wejangan dari semua member Geng Who Are You mengalir, tiba-tiba seorang sniper mengarahkan pelurunya ke arah Hikari.

YANG TERNYATA NGGAK KENA.

DAN MALAH AYANK CHOCO YANG KENA TEMBAK.

Dan saat itu juga gue langsung nyari si sniper, jambak rambutnya, acak-acak mukanya dan lempar dia dari monas.
Masih belum cukup, gue cincang dia pake gilingan padi di tengah sawah.
GUE AJA BELOM PERNAH NEMBAK SI CHOCO a.k.a IWATA, situ sapaaa haah? Pake maen tembak aja! Dimana-mana PDKT dulu, baru nembak. Yang fair donk!
*salahpokus*

Untungnya, Choco masih bisa diselamatkan dan sehat walafiat.
Alhamdulillah. *potong tumpeng*

Saat Hikari lagi ngobrol sama Choco, dia bilang kalo sebenernya ingatan dia sudah kembali. Mungkin saat tadi shock ngeliat Choco ketembak, ingatannya tiba-tiba pulih.
Choco menyarankan supaya Hikari menceritakan semuanya pada Kibou cs, yang langsung ditolak Hikari karena ada satu orang yang nggak bisa dia percaya berada di antara Kibou cs, yaitu sapa lagi kalo bukan si perawat gadungan yang pernah ngusir Kibou.

Akhirnya, atas saran Choco, Hikari nurut untuk menceritakan semua kebenaran pada Kibou cs, termasuk si perawat juga ikut mendengarkan Hikari.

Suatu hari saat Hikari, ayahnya dan anjing peliharaannya lagi ngetrip ke gunung berdua, mereka diserang pembunuh bayaran [yang tenyata cewek yang udah nembak Choco *cabok*]. Ayah Hikari adalah seorang jurnalis yang menyimpan sebuah data yang di dalamnya tersimpan rahasia besar [entahlah, gue kagak nyimak rahasia apa itu, karena terlalu fokus memandang wajah manisnya Choco *dikepret sutradara*]. Data tersebut disimpan di dalam handphone ayah Hikari yang berwarna biru dan bermerk Aquos *penting ya mba, nyebutin merk*

Ayah Hikari yang tersudut dan dikejar-kejar para penjahat, akhirnya menyerahkan handphone itu ke Hikari. Hikari pun kabur dengan anjingnya sambil membawa handphone ayahnya. Nggak tega melihat ayahnya dipukul sampe babak belur, Hikari pun memancing penjahat itu dengan bilang kalo handphone yang mereka cari ada di dia.
Hikari dan penjahat pun saling kejar-kejaran, dan disitulah Hikari jatuh ke jurang, hilang ingatan dan handphone-nya pun ilang entah kemana rimbanya.

Mungkin kudu nyari ke Glodok kali, sapa tau udah dijual ama nci-nci di toko henpon seken.
"Hapenya kakaaa? Mau jual hape kaakk? Silakan kak, liat-liat aja duluuu."

Setelah mendengar cerita Hikari, Kibou cs pun langsung menuju gunung tempat handphone itu hilang, dengan meninggalkan Choco di rumah sakit ditemenin pacarnya yang udah tua dan ternyata istri orang. *YANG INI ASLI NGGAK RIDHO DAN PENGENNYA NGEJAMBAK TANTE-TANTE KAMVRET ITU!*

Setelah pencarian di gunung seharian dengan berbekal niat, tekad, beberapa alat ajaibnya Pi-chan dan tentunya doa dari Bundo, handphone yang dicari pun ketemu lagi ngegantung dengan cantiknya di atas pohon.
Kalo kata ane, itu henpon super duper HEBADH ye. Pasalnya, dari sejak Hikari dikejar-kejar penjahat, hilang ingatan, ketemu Kibou cs, diculik, dan sebagainya sampe ingatan Hikari kembali dan berbondong-bondong ke gunung buat nyari henpon, pastinya semua itu berlalu nggak cukup satu-dua hari kan. Pastinya berminggu-minggu.
Tapi itu henpon masiiiih aja bening, nggak ada goresan sedikitpun, masih bisa idup asal di charge lagi, dan memori datanya teuteup oke punya.

Kalo henpon biasa mah, jangankan digantung berminggu-minggu di pohon kena panas dan hujan, baru kesenggol dikit aja udah koit.

Setelah henpon ketemu, rupanya data nggak bisa dibuka karena henpon habis batere dan kudu di charge *Yakali henpon berminggu-minggu dijemur di atas pohon, masih bisa idup, MENURUT LO?!*
Setelah henpon di tangan, ternyata si perawat gadungan menunjukkan wajah aslinya, dia merebut henpon itu dan pergi meninggalkan Kibou cs yang pasrah henpon-nya diambil.

Setelah kuciwa dan galo tingkat dewa, tiba-tiba dari rumah sakit Choco menelepon.
Rupanya semua itu sudah direncanakan oleh Choco!!!
Sebetulnya Hikari belum menceritakan semua kebenarannya pada Kibou cs untuk antisipasi adanya penghianat yang tak lain adalah si perawat gadungan itu.

Ternyata data rahasia di henpon babehnya Hikari dipindahkan ke dalam memory card tepat sebelum Hikari dikejar-kejar penjahat. Memory card itu diselipin di kalung anjing Hikari, yang ikutan kabur ngacir entah kemana.
Soo, tugas Kibou cs kali ini adalah nyari si gukguk.
Meski nampak sulit nyari anjing di seluruh kota, rupanya dengan koneksi Choco sang maniak sosmed, anjing Hikari bisa segera ditemukan.
Kamyu keren banget deh, Kang! *peyuuk*

Setelah memory card berisi data rahasia didapatkan, rupanya masalah belum selesai sampai disitu. Kibou cs masiiih aja dikejar-kejar kawanan penjahat, mafia dan pihak-pihak yang kepengen merebut memory card (setelah tahu kalo henpon yang mereka rebut waktu itu nggak ada isinya alias ZONK). Setelah lari kesana kemari, ampe loncat di jembatan, memory card pun berhasil diselamatkan.

Then, dari pengakuan Hayato [Hayato mulai insap dan bantuin Kibou cs setelah ditolong Mikki saat dikeroyok mafia], rupanya ayah Hikari masih hidup dan lagi disekap di suatu tempat. Tanpa ba bi bu, Kibou cs pun langsung menuju tempat ayah Hikari disekap. Setelah drama dan dialog panjang penuh wejangan [kita persingkat aje dan langsung ke intinye ye], ayah Hikari bisa diselamatkan dan berkumpul kembali dengan putri kesayangnnya.

Kemudian, Hikari dan ayahnya pun berencana pergi ke luar negeri untuk melanjutkan hidupnya dengan tenang. Setelah perpisahan menyedihkan antara Hikari dan Kibou di bandara, mereka pun berpisah. Kibou cs pun menjalankan hidupnya seperti biasa.

SELESAI?
BELOM.

Setelah kehidupan damai nan tentram yang dijalani Kibou cs, tiba-tiba Kibou melihat berita di televisi kalau pesawat yang ditumpangi Hikari dan ayahnya meledak dan dipastikan kedua orang itu meninggal. Seolah nggak percaya, Kibou pergi ke rumah sakit untuk mengecek mayat Hikari dan ayahnya.
Di sini mayat Hikari dan ayahnya sengaja nggak diperlihatkan, mungkin mayatnya gosong atau sebagainya, tapi dari ekspresi Kibou cs yang melihat langsung, dipastikan itu adalah mayat Hikari dan ayahnya.

Kibou yang putus asa dengan kematian Hikari, mencoba mencari biang kerok dan semua kejadian ini. Ia menemukan adanya sekumpulan penganut sekte yang memiliki slogan "Everything will be alright." yang menjadi otak dari semua kejadian yang berhubungan dengan Hikari. Bukannya ngacak-ngacak atau ngamuk sama sekte atau pemimpinnya itu, Kibou malah ikut bergabung dan direkrut sebagai bodyguard pribadi sang pemimpin sekte, berkat kemampuan dan kekuatan bertarung Kibou.

[Choco : "Kibou, kalo elu kagak insap juga dan keluar dari sekte sarap itu, gue cipok lu! Eh....gue tonjok lu, maksudnya."]


Teman-teman Kibou yang khawatir dengan perubahan sikap Kibou langsung mendatangi markas sekte untuk menyadarkannya. Sayangnya, mereka malah ketangkep.
Pemimpin sekte memberikan ujian akhir buat Kibou, yaitu memilih salah satu temannya untuk dijadikan lawan, dan bertarung sampai salah satu mati. Jika Kibou menang, dia resmi bakalan jadi bodyguard si pemimpin sekte.

Kang, ngapain ngana suseh-suseh pake bertarung sampe mati segala?!
Kalo mau jadi bodyguard mah, sama akika ajah! Nggak perlu test lah, cukup dengan satu syarat : bawa juga Aa Choco ke hadapan ane! Huahahaahaa *ketawa jumawa*  *disumpel sapu lidi*

Well, Kibou memilih Mikki sebagai lawannya dan bertarung habis-habisan. Mikki kalah, dan si perawat gadungan yang kebetulan ada di situ memvonis kalau Mikki sudah mati.
Saat Kibou dibawa oleh pemimpin sekte, temen-temen Kibou berteriak sebenarnya Hikari masih hidup dan lagi disekap di suatu tempat, atas dasar info yang didapat dari Choco [sorry, aku lupa detail darimana Choco tau kalo Hikari masih hidup].

Kibou langsung tersadar dan seolah memiliki secercah harapan. Ia pun bergegas menyelamatkan Hikari.
Singkat cerita *ini banyak yang disingkat-singkat yee, dasar blogger nggak niat*, Kibou berhasil menyelamatkan Hikari dan ayahnya. Dari cerita ayahnya, rupanya otak dari semua ini bukan si pemimpin sekte, melainkan Ibu Hikari sendiri yang dikabarkan meninggal karena kecelakaan, ternyata masih hidup.
Ya ya yaaa, emang dasar drama, yang udah dianggap mati juga masih aja bisa idup.
Ibu Hikari memiliki ritual turun temurun, dimana setiap anak perempuan yang dilahirkan harus membunuh ayahnya sendiri pada ulang tahunnya yang ke-11.
Karena dulu sang Ibu sudah melakukannya, maka kini giliran Hikari yang kudu membunuh ayahnya sendiri.
Geblek emang nih orang, udah pura-pura metong, bertahun-tahun sembunyi di Goa, nggak ngurus anak sendiri malah ditinggalin, begitu ketemu eehh nyuruh ngebunuh ayahnya sendiri. Gue cabok juga dah! *kok situ yang emosi sih, mbak?!*

Siyalnya, besok adalah ulang tahun Hikari yang ke-11.
Sebetulnya, asalkan hari ulang tahun itu bisa dilewati dengan selamat, Hikari tidak punya kewajiban lagi kudu mengikuti ritual sesat dari ibunya. Yang artinya, Kibou cs dan ayah Hikari hanya perlu menjaga Hikari satu malam saja *lalu mengalunlah lagu Cinta Satu Malam, Oh...indahnyaaaa*  *sapa yang baca ini sambil nyanyi, hayoh ngakuu!!!*

Untuk menjaga Hikari dari para antek-antek sekte sarap itu, Kibou cs membuat barikade di sekitar markasnya. Mulai dari jebakan betmen di pintu depan, bom kecil untuk menghalau pasukan, hingga semprotan air berkekuatan super yang datang dari bantuan Hayato dan anak buahnya yang udah insap dan baikan dengan Kibou cs.

[Mas-mas preman, palak akyuu donk! Relaaa banget]


Sebetulnya scene membuat barikade dan mempertahankan Hikari ini bisa dibilang keren, kalo NGGAK TERLALU MAKSA.
Lagian, 7 orang anggota Kibou cs ditambah ayah Hikari dan perawat gadungan yang insap plus Hayato dan geng-nya melawan ratusan pasukan bersenjata lengkap dan terlatih kayak anggota SWAT, kok kayaknya maksa amiiirr, cyiin.
Sekuat dan setangguh apapun Kibou cs, mereka itu cuma anggota geng motor yang udah insap. Nggak cukup cuma bermodalkan seragam keren, niat, tekad, jebakan betmen ecek-ecek yang dibuat dalam semalam dan doa dari Bundo tentunya, pastinya banyak senjata dan KEAJAIBAN yang harus dimiliki untuk membinasakan ratusan pasukan itu.

Tapi, sekali lagi ane tegasin, ini mah cuma drama, apapun bisa terjadi selama sang sutradara dan penulis skenario berkehendak. Tinggal bilang ACTION, maka ratusan pasukan pun koit tak berdaya di hadapan Kibou cs.

Setelah susah payah bertarung semalaman dan menang, Kibou cs pun terkulai lemas *abis pada ngapain, kok lemes, Kang?*  *YOU THINK?!!*
Eehhh, udah menang dan nggak sanggup ngapa-ngapain lagi, rupanya ada satu pasukan yang masih idup. Dia membius Hikari dan membawanya keluar. Kibou cs yang udah kecapean pun mengejar.

Di luar, ayah Hikari tau-tau udah diiket dan siap ditembak, plus Ibunya Hikari yang sarap pun udah dateng dengan kostum ANGEL-ANGEL-AN pake putih-putih sok suci berenda-renda *untung kagak disangka Neng Kunti juga, Buk!*
Entahlah ya apa yang diobrolin Ibunya Hikari sama Kibou *soalnya gue cuman fokus ngeliatin wajah Choco yang ya owloohhh kiyut banget #plaak*, tau-tau Ibunya Hikari juga ikutan insap dan menghentikan ritual gelo-nya dan menyerah.

Dengan begitu, selesai sudah semua masalah dan tragedi yang menimpa Hikari dan Kibou cs. Semua senang dan bahagia, dan hari-hari damai pun kembali.
Kali ini Kibou cs BENER-BENER kembali ke hidupnya masing-masing.

Di akhir episode diceritakan Kibou cs yang sudah mengalami banyak petualangan, menjadi lebih dewasa dan bijak dalam menghadapi hidup mereka masing-masing.
Tenten dan istrinya yang kini sudah melahirkan dua anak kembar, hidup bahagia, meski Tenten sempat ditonjok ketika nggak sengaja bilang "Kok, anak kita mirip si Choco?"
Tooru yang sudah lebih dewasa bisa nerimo ibu tirinya [yang teuteup suka ngumbar aurat] dan mulai memberanikan diri manggil "Okaasan". Meskipun abis itu dia lari keluar rumah sambil tereak nggak karuan *Kiyuuut banget sih kamyuuu #cubit*



Sedangkan Pi-chan masih aja akur sama istri tercintanya^^
Ponjara yang waktu itu memutuskan untuk resign dari tempat kerjanya, memutuskan untuk kembali bekerja yang langsung diterima dengan senang hati oleh bos-nya dengan alasan sejak Ponjara resign, kasus mengutil di supermarket malah makin membengkak, jadinya dia perlu Ponjara buat membasmi para pengutil itu.
Mikki sendiri yang awalnya memutuskan memasukkan nenek tercintanya ke panti jompo, pada akhirnya mengambil kembali neneknya dan tinggal bersama, karena dia sayaaaang banget sama sang nenek meskipun udah pikun dan terkadang nyusahin^^

Gimana dengan Choco? Males sih nyeritainnya-_____-
Choco yang diceritakan memiliki hubungan affair sama istri orang, dan sempat putus karena dia merasa nggak beneran suka sama si cewek, malah balik nyariin si cewek yang ternyata ketahuan kalo si cewek sebetulnya masih single, cuma pegawai biasa dan bukan istri dari suami yang kaya raya. Dia berbohong supaya Choco tertarik dan mengira si cewek ini perempuan kelas atas *SERAH LO DEH MBAK*  *esmosi*

[Lepaskaaaannn! Jangan sentuh DIA! *lempar golok*]


Kibou pun melanjutkan hidupnya sebagai seorang salesman biasa. Sedangkan Hikari kini sudah berada di luar negeri dan punya teman baru.

Secara keseluruhan, drama Wild Heroes ini bagus dan menghibur. Terutama bagi penggemar EXILE, pasti seneng banget banyak member EXILE bertaburan di drama ini.
Minus dari drama ini adalah kebanyakan dialog panjang berisi wejangan dan nasihat, yang kadang bikin bosen. Ketika ada yang berbuat salah atau mau ngajak insap, pasti aja ada yang nasihatin sampe lamaaa.
Bahkan ketika Hikari mau bunuh diri, semua member Geng Who Are You ngasih wejangan satu-satu. Kalo aku jadi Hikari, kayaknya udah nguap dan mending langsung loncat aja dari atap gedung daripada ngedengerin wejangan ampe bulukan.

Untuk fighting scene sih nggak usah diragukan lagi ya, apalagi member EXILE yang rata-rata berprofesi sebagai performer dan dancer, pastinya udah terlatih buat akrobat dan tarung-tarungan, para cewek pun bakal dimanjakan dengan body sixpack para member EXILE ini *elus-elus dada Choco*

Last, bagi yang suka drama bergenre fighting dan action, terutama buat fans EXILE, drama ini rekomended banget :D
Happy watching!